Sabtu, 14 Juni 2014

Makalah Kesehatan Masyarakat Polindes dan Pengelolaan PSM



MAKALAH KESEHATAN MASYARAKAT
POLINDES DAN PENGELOLAAN PSM



Anggota Kelompok 1       : 
1.      Ayu Retno Suryaningrum
2.      Solehah
3.      Indah Sekar Wangi
4.      Windiarti
5.      Nursaima
6.      Vevi Etika
7.      Resa Putri Tilawah
8.      Lusi Novitasari
Kelas                                 :  I D
Dosen Pengampu              :  Neng Kurniati, SST, SKM.

POLITEKNIK KESEHATAN PROVINSI BENGKULU
JURUSAN D III KEBIDANAN
TAHUN AKADEMIK 2012/2013







KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan  kehadirat Allah Swt. atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Polindes Dan Pengelolaan PSM” dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini merupakan tugas yang diberikan oleh ibu Neng Kurniati, SST, SKM. selaku dosen pada mata kuliah Kesehatan Masyarakat. Makalah ini berisi tentang penjelasan mengenai apa itu Polindes dan bagaimana pengelolaan PSM agar terbentuk dan terpeliharanya program polindes.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi  perbaikan penulisan makalah selanjutnya.


Bengkulu,  Mei 2013

 Penyusun









DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................               i
DAFTAR ISI..............................................................................................................             ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang..........................................................................................               1
B.     Rumusan Masalah ....................................................................................               1
C.     Tujuan.......................................................................................................                2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Polindes ..................................................................................               2
B.     Latar belakang terbentuknya polindes        ..............................................              2
C.     Kajian makna polindes        ......................................................................              4
D.    Tujuan polindes       ..................................................................................              4
E.     Fungsi polindes       ..................................................................................              5
F.      Prinsip-Prinsip Polindes       ......................................................................              5
G.    Kegiatan Polindes               ..........................................................  .........               6
H.    Sasaran Polindes      ....................................................................    .........               6
I.       Syarat Terbentuknya Polindes         ................................................                        7
J.       Program Polindes                ..........................................................  ........                7
K.    Sistem Rujukan Di Polindes            ............................................... .........               8
L.     Faktor Pendukung Polindes     ....................................  .......            9
M.   Stratifikasi Polindes            ...................................................................     .........      9
N.    Sistem Pencatatan Dan Pelaporan Terpadu Polindes          ..................                  11

BAB III PENGELOLAAN PSM      .........................................................   ........                13
BAB IV PENUTUP
A.    Kesimpulan................................................................................................              16
B.     Saran..........................................................................................................              16
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................             17






BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Polindes adalah Pondok Bersalin Desa  merupakan salah satu bentuk UKBM (Usaha Kesehatan Bagi Masyarakat) yang didirikan masyarakat oleh masyarakat atas dasar musyawarah, sebagai kelengkapan dari pembangunan masyarakat desa, untuk memberikan pelayanan KIA-KB serta pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan kemampuan Bidan. Polindes ini berfungsi Sebagai tempat pelayanan KIA-KB dan pelayanan kesehatan lainnya. Sebagai tempat untuk melakukan kegiatan pembinaan, penyuluhan dan konseling KIA. Pusat kegiatan pemberdayaan masyarakat. Sebagai tempat pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan. Sebagai tempat untuk konsultasi, penyuluhan dan pendidikan bagi masyarakat, dukun bayi dan kader.
Di Indonesia ini peran Polindes  sangat membantu mayarakat desa terutama dalam hal KIA dan KB. Oleh karena itu Bidan didesa Pondok Makmmur ini berancana untuk membentuk Polindes bersama dengan masyarakat dengan sektor-sektor terkait lainya berbuhubung didesa Pondok Makmur ini masih tingginya angka kematian ibu dan bayi dan rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya melakukan pemeriksaan dalam kehamilan untuk mendeteksi adanya kehamilan resiko tinggi.

B.     Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan Polindes?
2.      Apa Fungsi dari Polindes itu?
3.      Apa saja Kegiatan Polindes itu?
4.      Syarat apa saja yang perlu diperhatikan untuk membentuk suatu Polindes?
5.      Bagaimana Pengelolaan PSM dalam membentuk polindes di suatu desa?     



C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk memahami  apa yang dimaksud dengan Polindes
2.      Untuk mengetahui apa manfaat dan fungsi dari terbentuknya Polindes itu sendiri.
3.      Untuk mengetahui apa tujuan dibentuknya Polindes disuatu desa.
4.      Untuk mengetahui syarat-syarat apa saja yang harus diperhatikan dalam membentuk sebuah Polindes.
5.      Untuk lebih mengetahui dan memahami apa saja kegiatan Polindes itu sendiri.




BAB II
POLINDES


A.    Pengertian Polindes
Pondok Bersalin Desa adalah merupakan salah satu bentuk UKBM (Usaha Kesehatan Bagi Masyarakat) yang didirikan masyarakat oleh masyarakat atas dasar musyawarah, sebagai kelengkapan dari pembangunan masyarakat desa, untuk memberikan pelayanan KIA-KB serta pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan kemampuan Bidan. (Ambarwati retna,2009).
Suatu tempat yang didirikan oleh masyarakat atas dasar musyawarah sebagai kelengkapan dari pembangunan kesehatan masyarakat untuk memberikan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) dikelola oleh bidan desa (bides) bekerjasama dengan dukun bayi dibawah pengawasan dokter puskesmas setempat.
Bersumber daya Masyarakat (UKBM) yang merupakan wujud nyata bentuk peran serta masyarakat didalam menyediakan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak lainnya, termasuk KB di desa. (Dinkes, 1999).

B.     Latar Belakang Terbentuknya Polindes 
a.       Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) MDGs4 dan MDGs5.
b.      Keterbatasan fungsi, waktu dan peran pelayanan di posyandu.
c.       Mendekatkan serta memeratakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sehingga ditempatkan bidan desa.
d.      Tugas pokok bidan dalam menangani permasalahan KIA di desa
e.       Polindes merupakan bentuk sarana pelayanan kesehatan ditingkat desa sebagai upaya melengkapi sarana bagi bidan didesa dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
f.       Sarana dan Prasarana bidan tertera dalam Kep.MesKes 900/Menkes/SK/VII/2002.
g.      Meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat melalui KIA sebagai salah satu syarat Desa Siaga.

C.    Kajian Makna Polindes
a.       Polindes merupakan salah satu bentuk PSM dalam menyediakan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan KIA, termasuk KB di desa.
b.      Polindes dirintis di desa yang telah mempunyai bidan yang tinggal di desa tersebut.
c.       PSM dalam pengembangan polindes dapat berupa penyediaan tempat untuk pelayanan KIA (khususnya pertolongan persalinan), pengelolaan polindes, penggerakan sasaran dan dukungan terhadap pelaksanaan tugas bidan di desa.
d.      Peran bidan desa yang sudah dilengkapi oleh pemerintah dengan alat-alat yang diperlukan adalah memberikan pelayanan kebidanan kepada masyarakat di desa tersebut.
e.       Polindes sebagai bentuk PSM secara organisatoris berada di bawah seksi 7 LKMD, namun secara teknis berada di bawah pembinaan dan pengawasan puskesmas.
f.       Tempat yang disediakan oleh masyarakat untuk polindes dapat berupa ruang/kamar untuk pelayanan KIA, termasuk tempat pertolongan persalinan yang dilengkapi dengan sarana air bersih.
g.      Tanggung jawab penyediaan dan pengelolaan tempat serta dukungan opersional berasal dari masyarakat, maka perlu diadakan kesepakatan antara wakil masyarakat melalui wadah LKMD dengan bidan desa tentang pengaturan biaya operasional dan tarif pertolongan persalinan di polindes.
h.      Dukun bayi dan kader posyandu adalah kader masyarakat yang paling terkait.

D.    Tujuan Dibentuknya Polindes
a.       Tujuan umum
Untuk memperluas jangkaunan, meningkatkan mutu dan mendekatkan pelayanan KIA/KB kepada masyarakat desa.
b.      Tujuan khusus
a)      Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan ANC dan partus normal di tingkat desa, meningkatkan pembinaan dukun bayi oleh bidan desa.
b)      Meningkatkan kesempatan konsultasi dan penyuluhan kesehatan bagi ibu dan keluarga.
c)      Meningkatkan pelayanan kesehatan bayi dan anak sesuai dengan kewenangannya.
d)     Meningkatkannya pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan kewenangan bidan.

E.     Fungsi Polindes
a.       Sebagai tempat pelayanan KIA-KB dan pelayanan kesehatan lainnya.
b.      Sebagai tempat untuk melakukan kegiatan pembinaan, penyuluhan dan konseling KIA.
c.       Pusat kegiatan pemberdayaan masyarakat.
d.      Sebagai tempat pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan.
e.       Sebagai tempat untuk konsultasi, penyuluhan dan pendidikan bagi masyarakat, dukun bayi dan kader.

F.     Prinsip-Prinsip Polindes
a.       Merupakan bentuk UKBM di bidang KIA-KB.
b.      Polindes dapat dirintis di desa yang telah mempunyai bidan yang tinggal di desa.
c.       Dalam pembangunan fisik polindes dapat berupa ruang/ kamar yang memenuhi persyaratan sehat, dilengkapi sarana air bersih, maupun peralatan minimal yang dibutuhkan.
d.      Pelayanan di komunitas desa sifatnya multi disiplin meliputi ilmu kesehatan masyarakat, kedokteran, sosial, psikologi, komunikasi, ilmu kebidanan, dan lain-lain yang mendukung peran bidan di komunitas.
e.       Dalam memberikan pelayanan di desa bidan tetap berpedoman pada standar dan etika profesi yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.
f.       Dalam memberikan pelayanan bidan senantiasa memperhatikan dan memberi penghargaan terhadap nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, sepanjang tidak merugikan dan tidak bertentangan dengan prinsip kesehatan.
g.      Memiliki tingkat peran serta masyarakat yang tinggi, berupa penyediaan tempat untuk pelayanan KIA, khususnya pertolongan persalinan, pengelolaan polindes, penggerakan sasaran dan dukungan terhadap pelaksanaan tugas bidan di desa.
h.      Kesepakatan dengan masyarakat dalam hal tanggung jawab penyediaan dan pengelolaan tempat, dukungan operasional dan tarif pelayanan kesehatan di polindes.
i.        Menjalin kemitraan dengan dukun bayi.

G.    Kegiatan Polindes
a.       Memeriksa kehamilan, termasuk memberikan imunisasi TT pada ibu hamil dan mendeteksi dini resiko tinggi kehamilan.
b.       Menolong persalinan normal dan persalinan dengan resiko sedang.
c.       Memberikan pelayanan kesehatan ibu nifas dan ibu menyusui.
d.      Memberikan pelayanan kesehatan neonatal, bayi, anak balita dan anak pra sekolah, serta imunisasi dasar pada bayi.
e.       Memberikan pelayanan KB.
f.       Mendeteksi dan memberikan pertolongan pertama pada kehamilan dan persalinan yang beresiko tinggi baik ibu maupun bayinya.
g.      Menampung rujukan dari dukun bayi dan dari kader (posyandu, dasa wisma).
h.      Merujuk kelainan ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu.
i.        Melatih dan membina dukun bayi maupun kader (posyandu, dasa wisma).
j.        Memberikan penyuluhan kesehatan tentang gizi ibu hamil dan anak serta peningkatan penggunaan ASI dan KB.
k.      Mencatat serta melaporkan kegiatan yang dilaksanakan kepada puskesmas setempat.

H.     Sasaran Polindes
a.        Bayi berusia kurang dari 1 tahun
b.      Anak balita usia 1 sampai dengan 5 tahun
c.        Ibu hamil
d.       Ibu menyusui
e.       Ibu nifas
f.       Wanita usia subur.
g.       Kader
h.      Masyarakat setempat.
I.       Syarat Terbentuknya Polindes
a.       Tersedianya bidan di desa yang bekerja penuh untuk mengelola polindes.
b.      Tersedianya sarana untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Bidan, antara lain:
a)      Bidan kit, IUD kit
b)      Sarana imunisasi dasar dan imunisasi ibu hamil
c)      Timbangan, pengukur Tinggi Badan
d)     Infus set dan cairan D 5 %, NaCl 0,9 %
e)      Obat - obatan sederhana dan uterotonika
f)       Buku-buku pedoman KIA, KB dan pedoman kesehatan lainnya
g)      Inkubator sederhana.
c.       Memenuhi persyaratan rumah sehat, antara lain:
a)      Penyediaan air bersih
b)      Ventilasi cukup
c)      Penerangan cukup
d)     Tersedianya sarana pembuangan air limbah
e)      Lingkungan pekarangan bersih, ukuran minimal 3 x 4 m2.
d.      Lokasi mudah dicapai dengan mudah oleh penduduk sekitarnya dan mudah dijangkau oleh kendaraan roda 4.
e.       Ada tempat untuk melakukan pertolongan persalinan dan perawatan postpartum minimal 1 tempat tidur.

J.      Program Polindes
Salah satu program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah menurunkan kematian dan kejadian sakit di kalangan ibu dan untuk mempercepat penurunan angka Kematian Ibu dan Anak adalah dengan meningkatkan mutu pelayanan dan menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan ibu dan perinatal.         
Dalam usaha meningkatkan mutu pelayanan kebidanan dan kesehatan anak terutama di desa maka tenaga kesehatan (medis) seperti bidan harus menjalin kerjasama yang baik dengan tenaga non medis seperti dukun dengan mengajak dukun untuk melakukan pelatihan dengan harapan dapat:
a.       Meningkatkan kemampuan dalam menolong persalinan
b.      Dapat mengenal tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dan persalinan

Selain bekerja sama dengan tenaga non medis seperti dukun,bidan desa juga bekerja sama dengan masyarakat yang secara sukarela membantu dan melaksanakan posyandu. Biasanya masyarakat tersebut telah mendapat pelatihan dalam menjalankan tugasnya tersebut sebagai kader.
Kehadiran bidan di desa diharapkan mampu memperluas jangkauan pelayanan yang telah ada sekaligus dapat meningkatkan cakupan program pelayanan KIA melalui:
a.       Peningkatan pemeriksaan kesehatan ibu hamil yang bermutu
b.      Pertolongan persalinan
c.       Deteksi dini faktor kehamilan dan peningkatan pelayanan neonatal.
d.      Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada bayi

Serta bekerja sama dengan kader posyandu mencari sasaran ibu hamil dengan melakukan :
a.       Kunjungan rumah
b.      Sosialisasi pentingnya pemeriksaan kesehatan antenatal
c.       Memotivasi ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan secara rutin minimal empat kali selama kehamilannya.

Bidan di desa telah melalui tingkat pendidikan kebidanan dan telah mampu dan cakap dalam melaksanakan tugasnya sebagai bidan. Rasa malu pada pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi cakupan pelayanan antenatal.Masyarakat malu untuk memeriksakan dirinya terutama pada kehamilan pertama. Pemberian bantuan tambahan gizi bagi ibu hamil merupakan daya tarik tersendiri dalam kunjungan pelayanan antenatal dan dapat meningkatkan kunjungan ibu.

K.    Sistem Rujukan Di Polindes
Sistem rujukan di polindes dapat dilakukan:
a.       Ke puskesmas (kecamatan)
b.      Rumah sakit tipe C/D (kabupaten)
c.       Rumah sakit tipe B (provinsi)
d.      Rumah sakit tipe A (pusat)

L.     Faktor Pendukung Polindes
a.       Dukungan pemerintah daerah setempat
b.      Kerjasama lintas sektor dan lintas program (KIA & Promkes),
c.       Koordinasi yang baik antara puskesmas dengan Camat dan Kepala Desa
d.      Kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan,
e.       Keberadaan bidan desa serta ketrampilan, keramahan bidan desa dan tempat tinggal bidan tidak terlalu jauh dari desa.
f.       Lokasi yang strategis dan dapat di jangkau oleh masyarakat
g.      Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang apa itu polindes dan fungsinya bagi mereka

M.   Stratifikasi Polindes
Dalam menganalisa pertumbuhan Polindes harus mengacu kepada indikator tingkat perkembangan Polindes yang mencakup beberapa hal :
a.       Fisik
Tempat yang disediakan oleh masyarakat untuk polindes perlu memenuhi persyaratan antara lain :
a)      Bangunan polindes tampak bersih, salah satunya ditandai tidak adanya sampah berserakan.
b)      Lingkungan yang sehat, bila polindes jauh dari kandang ternak
c)      Mempunyai jumlah ruangan yang cukup untuk : pemeriksaan kehamilan dan pelayanan KIA, mempunyai ruang untuk pertolongan persalinan.
d)     Tempat pelayanan bersih dengan aliran udara/ventilasi yang baik terjamin.
e)      Mempunyai perabotan dan alat-alat yang memadai untuk pelaksanaan pelayanan.Mempunyai sarana air bersih dan jamban yang memenuhi persyaratan kesehatan.

b.      Tempat tinggal bidan desa
Keberadaan bidan di desa secara terus menerus (menetap) menentukan efektifivitas pelayanannya, termasuk efektivitas polindes. Selain itu, jarak tempat tinggal bidan yang menetap di desa dengan polindes. Bidan yang tidak tinggal di desa dianggap tidak mungkin melaksanakan pelayanan pertolongan persalinan di polindes. Untuk mempercepat tumbuh kembang Polindes bidan harus selalu berada/tinggal di desa dan lebih banyak melayani masalah kesehatan masyarakat desa setempat.

c.       Pengelolaan polindes      
Pengelolaan Polindes yang baik akan menentukan kualitas pelayanan, sekaligus pemanfaatan pelayanan oleh masyarakat. Kriteria pengelolaan polindes yang baik antara keterlibatan masyarakat melalui wadah LPM dalam menentukan tarif pelayanan. Tarif yang ditetapkan secara bersama, diharapkan memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memanfaatkan polindes, sehingga dapat meningkatkan cakupan dan sekaligus dapat memuaskan semua pihak.

d.      Cakupan persalinan         
Tinggi rendahnya cakupan persalinan dipengaruhi banyak faktor, diantaranya ketersediaan sumberdaya kesehatan termasuk didalamnya keberadaan polindes beserta tenaga profesionalnya, yaitu bidan desa. Tersedianya polindes dan bidan di suatu desa memberikan kemudahan untuk mendapatkan pelayanan KIA, khususnya dalam pertolongan persalinan, baik ditinjau dari segi jarak maupun dari segi pembiayaan. Meningkatnya cakupan persalinan yang ditolong di polindes, selain berpengaruh terhadap kualitas pelayanan ibu hamil, sekaligus mencerminkan kemampuan bidan itu sendiri baik di dalam kemampuan teknis medis maupun di dalam menjalin hubungan dengan masyarakat. Cakupan persalinan dihitung secara kumulatif selama setahun.

e.       Sarana air bersih
Tersedianya air bersih merupakan salah satu persyaratan untuk hidup sehat. Demikian juga halnya di dalam operasional pelayanan polindes. Polindes dianggap baik apabila telah tersedia air bersih yang dilengkapi dengan : MCK, tersedia sumber air (sumur, pompa, PAM, dll), dan dilengkapi pula dengan saluran pembuangan air limbah.

f.       Kemitraan bidan dan dukun bayi           
Kader masyarakat yang paling terkait dengan pelayanan di polindes adalah dukun bayi. Karena itu, polindes dimanfaatkan pula sebagai sarana meningkatkan kemitraan bidan dan dukun bayi dalam pertolongan persalinan. Kemitraan bidan dan dukun bayi merupakan hal yang dianjurkan dalam pelayanan pertolongan persalinan di Polindes. Penghitungan cakupan kemitraan bidan dan dukun dihitung secara kumulatif selama setahun.

g.      Kegiatan KIE untuk kelompok sasaran
KIE merupakan salah satu teknologi peningkatan peran serta masyarakat yang bertujuan untuk mendorong masyarakat agar mau dan mampu memelihara dan melaksanakan hidup sehat sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, melalui jalinan komunikasi, informasi dan edukasi yang bersifat praktis. Dengan keberadaan polindes beserta bidan ditengah-tengah masyarakat diharapkan akan terjalin interaksi antara antara bidan dengan masyarakat. Semakin sering bidan di desa menjalankan KIE, akan semakin mendorong masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup sehatnya, termasuk di dalamnya meningkatkan kemampuan dukun bayi sebagai mitra kerja di dalam memberikan penyuluhan kesehatan ibu hamil.

h.      Dana Sehat/JPKM
Dana sehat sebagai wahana memandirikan masyarakat untuk hidup sehat, pada gilirannya diharapkan akan mampu melestarikan berbagai jenis upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat setempat. Suatu polindes dianggap baik bila masyarakat di desa binaannya telah terliput dana sehat, sehingga diharapkan kelestarian polindes dapat terjamin, kepastian untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas tak perlu dikhawatirkan lagi. Cakupan dana sehat dianggap baik bila telah mencapai 50 %.

N.    Sistem Pencatatan Dan Pelaporan Terpadu Polindes
Pencatatan dan pelaporan Polindes dilaksanakan seperti yang berlaku untuk praktik bidan secara perorangan yang terdapat pada pasal 27 Bab VII Permenkes No. 900/Menkes/SK/VII/2002
Yaitu: 
a.       Dalam melakukan prakteknya bidan wajib melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan pelayanan yang diberiakan.
b.      Pelaporan sebagaimana dimaksud ayat(1)dilaporkan kepuskesmas di tembusan kepada dinas kesehatan kabupaten/kota stempel
c.       Pencatatan dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat(1)tercantum dalam lampiran IV keputusan ini:
a)      Dalam melaksanakan pelayanan kebidanan,bidan harus melaksanakan pencatatan hasil pelayanan,baik berupa rakam medis kebidanan untuk setiap pasien maupun rekapitulasi hasil pelayanan sebagai dasar untuk pembuatan laporan.
b)      Bidan setiap memberiakn pelayanan kebidanan harus sesuai peraturan yang berlaku:
1)      Identitas pasien
2)      Data kesehatan
3)       Data persalinan
4)      Data bayi yang dilahirkan (panjang badan dan berat badan)
5)      Tindakan dan obat yang diberikan.
c)      Bidan sedapat mungkin memberikan kartu menuju sehat(KMS)balita dan KMS ibu ibu hamil atau KIA,yang telah diisi dengan hasil pemerikasaan kepada setiap balita dan ibu hamil untuk dibawa pulang
d)     Pelaporan yang dilakukan dengan mengikuti ketentuan program pemerintah,khusus dalam pelayanan KIA dan KB,pelaporan ditujukan kepada puskesmas setempat,sebulan sekali.


BAB III
PENGELOLAAN PSM

Desa pondok makmur merupakan suatu desa yang terletak  dipinggiran jalan raya, mereka sudah memiliki akses listrik. Akan tetapi secara keseluruhan derajad kesehatan masyarakat masih kurang, selain itu akngka kematian ibu dan anak masih tinngi. Hal ini dikerenakan  akses kesehatan kurang terjangkau karena letak puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan jauh dari pemukiman penduduk. Oleh karena itu bidan yang bertugas didesa tersebut berupaya untuk membentuk suatu pos kesehatan yang dapat  membantu masyarakat setempat, untuk  meningkatkan derajad kesehatan berupa polindes.
Agar terbentuk  dan terpeliharanya Polindes di desa Pondok Makmur  maka yang perlu dilakukan dan direncanakan adalah:
a.       Bidan melakukan pendekatan
Bidan melakukan pendekatan menggunakan metode partisipasi dengan persuasi dan edukasi. Pendekatan dilakukan pertama-tama kepada kepala desa dan tokoh-tokoh masyarakat setempat, untuk memudahkan survey dan pengumpulan data. Dengan cara bidan berkunjung kerumah kepala desa dan tokoh masyarakat dan menjelaskan tentang rencana pembentukan polindes, menjelaskan tentang polindes, tujuan polindes, dan keuntungan masyarakat desa jika sudah terbentuk polindes, selain itu mengajak kepala desa dan tokoh masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam rencana tersebut, jika mereka bersedia meminta bantuan untuk memudahkan survey dan pengumpulan data masyarakat setempat.

b.      Melakukan survey dan pengumpulan Data
Survey dan pengumpulan data dilakukan untuk menghimpun data dari masyarakat setempat mengenai berbagai masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat setempat.
c.       Menyusun rencana MMD dalam pembentukan polindes
Setelah dilakukan survey dan pengumpulan data, maka bidan dapat mengetahui berbagai masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat setempat, karena itu bidan akan mengajak kepala desa, tokoh masyarakat dan masyarakat untuk melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) untuk membahas mengenai rencana pembentukan polindes, selain itu akan dilakukan penyuluhan tentang pentingnya terbentuknya polondes di desa Pondok Makmur itu. MMD akan dilakukan dibalai desa, pada tanggal 16 Agustus 2013, pukul 10.00 WIB pagi-selesai.
d.      Melakukan  MMD
Sebagai pengantar Musyawarakat Masyarakat Desa ini bidan melakukan penyuluhan tentang apa itu polindes, tujuan, serta manfaat dibentuknya polindes didesa Pondok Makmur ini. Selain itu bidan juga menjelaskan bahwa masih tingginya angka kematian ibu dan bayi serta masih rendahnya derajad kesehatan masyarakat yang dikarenakan akses pelayanan kesehatan yang jauh. Hali ini lah yang menjadi faktor utama harus dibentuknya polindes. Karena dengan adanya polindes, akan dapat membantu masyarakat desa untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimum.
Kemudian setelah bidan melakukan penyuluhan tentang polindes dan dirasa masyarakat sudah mengerti  akan pentingnya pembentukan polindes di desa mereka. Banyak dari mereka yang setuju dalam pembentukan polindes, dan apabila ada warga yang tidak setuju, dikarenakan mereka berfikir  dalam pembentukan polindes ini akan membutuhkan dana yang cukup besar, maka bidan harus menjelaskan bahwa pentingnya diadakan MMD ini yaitu untuk memusyawaraahkan hal tersebut. Diusahakan dalam pembentukan polindes ini biaya yang dikeluarkan bisa seminim mungkin, bisa dari bantuan sukarela warga atau pembangunan secara sederhana bagunan untuk polindes. selian itu bidan bersama dengan puskesmas akan berusa untuk bekerja sama dengan lintas sektor dan dinas kesehatan kota.
Hasil MMD:
a)      Membentuk kader kesehatan
Membentuk kader kesehatan yang merupakan langkah awal yang melibatkan masyarakat, untuk mengajak masyarakat ikut berperan dalam pembentukan polindes.
b)      Salah satu warga menyumbangkan rumah kosong mereka untuk tempat beraktivitas polindes.




e.       Menyusun Rencana Kegiatan Dari Hasil MMD
Setelah bidan melakukan musyawarah dengan masyarakat desa maka akan diperoleh solusi atau jalan pemecahan masalah dari maslah kesehatan yang sedang dihadapi. Hal yang perlu dilakukan lagi adalah menyusun rencana kegiatan dari hasil MMD tadi yaitu merancanakan kegiatan gotong royong untuk menyiapkan tempat yang akan dijadikan polindes.
f.       Melakukan kegiatan dari rencana yang telah disusun
Melaksanakan rencana kegiatan yaitu melakukan gotong royong bersama masyarakat untuk menyiapkan  tempat yang akan dijadikan polindes
g.      Mengawasi dan Membimbing masyarakat dalam memanfaatkan Polindes agar berjalan optimum.







BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan di atas dapat ditarik  kesimpulan bahwa:
1.      Polindes atau Pondok Bersalin Desa adalah merupakan salah satu bentuk UKBM (Usaha Kesehatan Bagi Masyarakat) yang didirikan masyarakat oleh masyarakat atas dasar musyawarah, sebagai kelengkapan dari pembangunan masyarakat desa, untuk memberikan pelayanan KIA-KB serta pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan kemampuan Bidan.
2.      Adapun Fungsi dari dibentuknya sebuah Polindes adalah untuk Sebagai tempat pelayanan KIA-KB dan pelayanan kesehatan lainnya dan sebagai tempat pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan. Sebagai tempat untuk konsultasi, penyuluhan dan pendidikan bagi masyarakat, dukun bayi dan kader.


B.     Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kristik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan pembuatan makalah yang selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna untuk menambah pengetahuan.


DAFTAR PUSTAKA

Syafrudin, dkk.2009. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Ahasiswa Bidan. Jak-Tim : Trans Info Media.
http://tribudiyantiwr.blogspot.com/2012/06/polindes.html
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/06/polindes-poli-bersalin-desa-artikel.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar